A.
Pengertian Pariwisata
Pariwisata
atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan
untuk rekreasi
atau liburan,
dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan
atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak
sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi
oleh Organisasi Pariwisata Dunia. Definisi yang
lebih lengkap, turisme adalah industri jasa.
Mereka menangani jasa mulai dari transportasi,
jasa keramahan, tempat
tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi,
keamanan,
dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan
pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Banyak
negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan
pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu
pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai
oleh Organisasi
Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah
wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada
orang non-lokal.
Menurut Undang Undang No.
10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah
berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah
1. Pengembangan Pariwisata
Suatu obyek pariwisata
harus memenuhi tiga kriteria agar obyek tersebut diminati pengunjung, yaitu :
a.
Something to see adalah obyek wisata tersebut harus mempunyai sesuatu yang bisa
di lihat atau di jadikan tontonan oleh pengunjung wisata. Dengan kata lain
obyek tersebut harus mempunyai daya tarik khusus yang mampu untuk menyedot
minat dari wisatawan untuk berkunjung di obyek tersebut.
b.
Something to do adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di sana bisa
melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang, bahagia, relax
berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain ataupun tempat makan, terutama
makanan khas dari tempat tersebut sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah
untuk tinggal di sana.
c. Something to buy adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada umumnya adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut, sehingga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. (Yoeti, 1985, p.164).
c. Something to buy adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada umumnya adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut, sehingga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. (Yoeti, 1985, p.164).
Dalam
pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan langkah-langkah yang terarah dan
terpadu terutama mengenai pendidikan tenaga-tenaga kerja dan perencanaan
pengembangan fisik. Kedua hal tersebut hendaknya saling terkait sehingga
pengembangan tersebut menjadi realistis dan proporsional.
Agar suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah
satu obyek wisata yang menarik, maka faktor yang sangat menunjang adalah
kelengkapan dari sarana dan prasarana obyek wisata tersebut. Karena sarana dan prasarana juga sangat
diperlukan untuk mendukung dari pengembangan obyek wisata. Menurut Yoeti dalam
bukunya Pengantar Ilmu Pariwisata (1985, p.181), mengatakan : “Prasarana
kepariwisataan adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana
kepariwisataan dapat hidup dan berkembang sehingga dapat memberikan pelayanan
untuk memuaskan kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam”.
Prasarana tersebut antara lain :
Prasarana tersebut antara lain :
a. Perhubungan :
jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut, terminal.
b. Instalasi
pembangkit listrik dan instalasi air bersih.
c. Sistem
telekomunikasi, baik itu telepon, telegraf, radio, televise, kantor pos
d. Pelayanan
kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit.
e. Pelayanan
keamanan baik itu pos satpam penjaga obyek wisata maupun pos-pos polisi untuk
menjaga keamanan di sekitar obyek wisata.
f. Pelayanan
wistawan baik itu berupa pusat informasi ataupun kantor pemandu wisata.
g. Pom bensin
h. Dan
lain-lain. (Yoeti, 1984, p.183)
Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan
pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan
hidup serta kehidupannya tergantung pada kedatangan wisatawan (Yoeti, 1984,
p.184) Sarana
kepariwisataan tersebut adalah :
b.
Perusahaan transportasi : pengangkutan udara, laut atau kereta api dan bus-bus yang melayani
khusus pariwisata saja.
c.
Rumah makan, restaurant, depot atau warung-warung yang berada di sekitar obyek
wisata dan memang mencari mata pencaharian berdasarkan pengunjung dari obyek
wisata tersebut.
d.
Toko-toko penjual cinderamata khas dari obyek wisata tersebut yang notabene
mendapat
penghasilan
hanya dari penjualan barang-barang cinderamata khas obyek tersebut.
e. Dan lain-lain. (Yoeti, 1985, p.185-186)
e. Dan lain-lain. (Yoeti, 1985, p.185-186)
Dalam pengembangan
sebuah obyek wisata sarana dan prasarana tersebut harus dilaksanakan sebaik
mungkin karena apabila suatu obyek wisata dapat membuat wisatawan untuk
berkunjung dan betah untuk melakukan wisata disana maka akan menyedot banyak
pengunjung yang kelak akan berguna juga untuk peningkatan ekonomi baik untuk
komunitas di sekitar obyek wisata tersebut maupun pemerintah daerah.
2.
Klasifikasi Pariwisata
PBB
diklasifikasikan tiga bentuk pariwisata 1. Pariwisata domestik adalah
melibatkan warga negara diberikan bepergian dalam batas nasional. 2. Pariwisata
inbound melibatkan non-penduduk bepergian di negara tertentu dan 3. Wisata
outbound yang melibatkan penduduk dari suatu negara melakukan perjalanan di
negara lain. PBB juga telah dikategorikan pariwisata dengan 3 bentuk dasar:
pariwisata internal, Nasional pariwisata dan pariwisata Internasional.
B.
Pengertian Transportasi
Transportasi
menjadi hal yang sangat penting dalam pariwisata. Perkembangan pariwisata dalam
negeri menuntut perkembangan bidang perjalanan pula. Pertumbuhan dan
pengembangan pariwisata yang terus-menerus harus disertai dengan peningkatan
kualitas destinasi dengan menciptakan tuntutan yang lebih baik di dalam
transportasi.
Transportasi
adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
menggunakan sebuah kendaraan
yang digerakkan oleh manusia
atau mesin.
Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas
sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway)
dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena
mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka.
Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara.
Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk
memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi
udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat
transportasi lainnya.
a.
Alat transportasi
Alat transportasi adalah benda yang di gunakan
sebagai media dalam transportasi, atau lebih sering di sebut kendaraan, dalam
bahasa lainnya di sebut moda atau sarana transportasi. Alat transportasi yang
paling umum di jumpai di seluruh dunia, maupun di Indonesia ini adalah sebagai
berikut :
1. Alat transportasi darat;
Yaitu
yang biasa terdapat di darat atau bisa di bilang tempat beroperasinya alat
transportasi ini adalah di darat. Contoh - Contoh dari alat transportasi darat
adalah sebagai berikut :
- Mobil;
- Motor
- Sepeda ;
- Bajaj;
- Becak;
- Delman;
- Truk;
- Pickup;
- Bus;
- Bemo;
- Mikro let;
- Andong;
- Jeep;
- Tank;
- Oplet'
- Ojek;
- Taksi;
Untuk alat transportasi darat,
prasarananya adalah terminal, pangkalan angkutan umum, pangkalan ojek,
pangkalan becak dan lain sebagainya.
2.
Alat Transportasi Laut
Yaitu
yang biasa terdapat di laut atau bisa di bilang tempat beroperasinya alat
transportasi ini adalah di laut atau danau, maupun sungai. Contoh - Contoh dari
alat transportasi laut adalah sebagai berikut :
- Kapal laut;
- Perahu;
- Kapal Layar;
- Yacht;
- Kapal cepat;
- Kapal Feri;
- Sampan;
- Kapal Selam;
- Rakit;
Untuk
alat transportasi udara ini prasarananya berupa pelabuhan baik itu pelabuhan
utama, pelabuhan feri maupun pelabuhan untuk bongkar muat barang.
3.
Alat Transportasi Udara
Yaitu
yang biasa terdapat di udara atau bisa di bilang tempat beroperasinya alat
transportasi ini adalah di udara. Contoh - Contoh dari alat transportasi udara
adalah sebagai berikut :
- Pesawat Terbang;
- Helikopter;
- Balon terbang;
- Jet;
- dll
Untuk
alat transportasi udara ini, prasarananya berupa bandar udara maupun hangar
untuk helikopter maupun pesawat - pesawat kecil. Jadi dapat di ketahui bahwa alat
transportasi terbagi menurut 3 jenisnya yaitu alat transportasi darat, alat
transportasi laut dan alat transportasi udara.
1.
Hubungan Pariwisata
dan Transportasi
Pariwisata dan Transportasi Sejak 1970-an di mana pariwisata
menjadi semakin terjangkau bagi negara maju, jumlah wisatawan internasional memiliki lebih dari
dua kali lipat . Perluasan
pariwisata internasional memiliki dampak besar pada disiplin ilmu
geografi transportasi. Pada 2010, 877 juta penerimaan turis internasional
dipertanggungjawabkan, yang mewakili lebih dari 10% dari populasi global.
Pariwisata dominan terjadi di Eropa dan Amerika Utara . Traveling selalu menjadi fitur
penting dari masyarakat. Pertama penjelajah berkeliling dunia untuk mempelajari
lebih lanjut tentang wilayah geografis, pasar potensial dan untuk
mengeksploitasi sumber daya. Seiring waktu pindah pada saat transportasi
menjadi lebih handal, perjalanan menjadi aktivitas biasa terjadi di lingkungan
terorganisir; pariwisata. Dalam dunia modern, bepergian lebih berpusat sekitar
liburan tahunan dan dapat diprediksi cukup baik. Pariwisata, sebagai kegiatan
ekonomi, ditandai dengan tingkat tinggi elastisitas. Karena biaya transportasi
yang signifikan untuk transportasi internasional, permintaan sangat dipengaruhi
oleh fluktuasi biaya. Oleh karena itu, transportasi
merupakan elemen kunci dalam industri pariwisata. Permintaan dalam
infrastruktur transportasi internasional dan bahkan nasional menyiratkan jumlah
yang sangat besar orang-orang yang ingin pindah secara efisien, cepat dan
murah. Hal ini membutuhkan investasi besar dan organisasi yang kompleks.
Terorganisasi terminal dan jadwal yang terencana secara cerdas sangat penting
dalam mempromosikan sarana transportasi yang efektif bagi wisatawan, terutama
karena industri ini tumbuh pada tingkat yang cepat. Transportasi adalah
penyebab dan efek dari pertumbuhan pariwisata. Untuk mulai dengan, fasilitas perbaikan telah mendorong
pariwisata, dan perluasan pariwisata telah mendorong transportasi.
Aksesibilitas adalah fungsi utama di balik dasar-dasar transportasi pariwisata.
Untuk mengakses daerah-daerah yang terutama ditujukan, wisatawan akan
menggunakan moda transportasi. Namun, transportasi
udara adalah modus utama untuk pariwisata internasional, yang biasanya
melibatkan perjalanan jarak jauh. Tingkat pertumbuhan lalu lintas udara internasional
yang dipatok dengan tingkat pertumbuhan pariwisata internasional. Transportasi
kebijakan dan keputusan pemerintah dapat membuat perbedaan besar di tempat
tujuan yang tersedia untuk wisatawan. Salah satu dimensi menyangkut keterbukaan
terhadap pariwisata melalui perjalanan pembatasan visa , yang bervariasi secara
substansial tergantung pada negara asal wisatawan. Tidak mengherankan,
wisatawan dari negara-negara maju, khususnya Eropa, menghadapi pembatasan
paling tidak sementara wisatawan dari negara-negara berkembang menghadapi array
yang jauh lebih ketat pembatasan. Dimensi lain menyangkut penyediaan
infrastruktur. Jika sektor publik tidak mengatasi permintaan dalam hal
infrastruktur transportasi, industri pariwisata dapat terganggu dalam
perkembangannya. Namun, jaringan transportasi darat di berbagai negara
dirancang untuk memenuhi kebutuhan gerakan komersial bahwa pariwisata
membutuhkan. "Pemboros Holiday" biasanya memberikan kontribusi yang
cukup untuk perekonomian lokal bahwa pemerintah lebih dari bersedia untuk
berinvestasi dalam jaringan jalan yang efisien atau fasilitas bandara, terutama
di lokasi yang telah membatasi peluang ekonomi selain pariwisata. Ada perbedaan
signifikan namun dalam jumlah pengeluaran per jenis modus, yakni antara
pelayaran dan pariwisata transportasi udara. Cruise pengiriman pariwisata
memberikan pendapatan jauh lebih sedikit, dengan $ 15 per penumpang per port
menghabiskan panggilan rata-rata. Sebuah alasan yang signifikan adalah bahwa
jalur pelayaran yang menangkap biaya pariwisata sebagai banyak dalam kapal
mereka mungkin (makanan, minuman, hiburan, belanja). 2. Sarana dan Mode Para
moda transportasi utama yang digunakan adalah:
- Mobil bepergian biasanya merupakan rata-rata independen transportasi. Sopir memutuskan di mana, kapan dan bagaimana ia akan sampai ke tujuan. Hal ini biasanya lebih murah karena biaya jalan tidak langsung dibayar melainkan dari pajak. Ini adalah modus transportasi satunya yang tidak memerlukan transfer, dalam arti bahwa seluruh perjalanan, dari pintu ke pintu dapat mencapai tanpa henti. Transportasi mobil adalah modus dominan di dunia pariwisata (77% dari semua perjalanan), terutama karena keuntungan seperti fleksibilitas, harga kemandirian, dan. Wisatawan sering akan menyewa mobil untuk perjalanan dalam tujuan mereka, yang telah memicu pengelompokan aktif perusahaan penyewaan mobil telah muncul berdekatan dengan terminal transportasi utama (bandara, stasiun kereta) dan tempat-tempat wisata.
- Pelatih bepergian menggunakan jaringan jalan yang sama seperti mobil. Pelatih yang cocok untuk pariwisata massal lokal tetapi dapat dirasakan sebagai gangguan jika dalam jumlah terlalu besar karena mereka memerlukan sejumlah besar ruang parkir. Mereka dapat digunakan untuk wisata durasi pendek lokal (jam), tetapi juga dapat diatur untuk multi-hari perjalanan di mana pelatih adalah alat angkut yang
- Rail perjalanan adalah bentuk dominan dari angkutan umum massal sebelum usia mobil. Bahkan jika kereta sangat cepat, jaringan tidak terlalu fleksibel, pra-mapan rute harus diikuti. Jaringan kereta api biasanya mencerminkan lebih kebutuhan komersial perekonomian nasional maka turis liburan aliran yang dapat membuatnya menjadi pilihan kedua sebagai modus bepergian. Sistem kereta api dari beberapa negara, terutama di Eropa, telah melihat investasi besar-besaran untuk rute jarak jauh dan layanan kecepatan tinggi. Karena pemandangan atau fasilitas yang disediakan, transportasi kereta api juga bisa menjadi tujuan wisata dalam dirinya sendiri. Jalur rel beberapa pendek yang tidak lagi memiliki potensi komersial telah dikonversi untuk pariwisata.
- Transportasi udara adalah jauh modus transportasi yang paling efektif. Terutama karena harga, hanya 12,5% dari perjalanan wisata dengan pesawat. tapi untuk perjalanan internasional saham ini adalah sekitar 40%. Transportasi udara telah merevolusi aspek geografis jarak, daerah yang paling terpencil kini dapat dicapai, setiap perjalanan di seluruh dunia dapat diukur dari segi jam perjalanan. Pengusaha adalah salah satu pengguna terbesar dari fasilitas penerbangan, tapi low cost carrier udara telah menarik segmen pasar yang signifikan.
- Cruises terutama terkonsentrasi menuju perjalanan laut singkat sekitar satu minggu. Cruising telah menjadi industri pariwisata yang signifikan, kapal penjelajah besar seperti resort mengambang di mana para tamu dapat menikmati kemewahan dan hiburan sambil bergerak menuju beberapa tujuan mereka. Pasar internasional untuk jelajah sekitar 18,3 juta wisatawan pada tahun 2010, yang melibatkan tingkat pertumbuhan tahunan diatas 7% sejak tahun 1990. Para pasar pelayaran utama adalah Karibia dan Mediterania, yang Alaska dan Eropa Utara Fjords juga populer selama musim panas. Industri ini ditandai dengan tingkat tinggi konsentrasi pasar dengan beberapa perusahaan, seperti Karnaval Corporation dan Royal Caribbean Cruises yang mencapai sekitar 70% dari pasar. Dampak berlayar di ekonomi lokal tersebut diperlemah sebagai strategi perusahaan jelajah adalah untuk mempertahankan pendapatan sebanyak mungkin. Hal ini menyiratkan bahwa wisatawan menghabiskan sebagian besar uang mereka di kapal pesiar itu sendiri (toko, hiburan, kasino, bar, dll) atau fasilitas pulau yang dimiliki oleh perusahaan pelayaran pesiar.
2.
Posisi Transportasi Dalam
Pariwisata
Berbicara
soal pariwisata orang harus pula membicarakan pengangkutan atau transportasi.
Merupakan suatu yang tidak mungkin apabila di jaman yang ultra modern ini, ada
orang melakukan perjalanan wisata tidak mendapat fasilitas pengangkutan yang
memadai.
Pada jaman seperti sekarang ini rasanya tidak mungkin lagi bila orang melakukan perjalanan dengan menggunakan onta, keledai atau gajah untuk menuju suatu daerah tujuan wisata yang jaraknya cukup jauh, yang bahkan harus menyeberangi sungai, lautan atau samudera. Kalau ada, itu pun merupakan kekecualian dan sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan pariwisata sebagai suatu industri.
Pada jaman seperti sekarang ini rasanya tidak mungkin lagi bila orang melakukan perjalanan dengan menggunakan onta, keledai atau gajah untuk menuju suatu daerah tujuan wisata yang jaraknya cukup jauh, yang bahkan harus menyeberangi sungai, lautan atau samudera. Kalau ada, itu pun merupakan kekecualian dan sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan pariwisata sebagai suatu industri.
Penggunaan onta, keledai dan gajah dalam pariwisata
pada jaman sekarang ini hanya terbatas sebagai atraksi saja. Dipertunjukkan
jika wisatawan mengunjungi suatu daerah tujuan wisata seperti di Muangthai,
India atau Mesir serta negeri Arab lainnya. Dapat dikatakan bahwa
wisatawan yang melakukan perjalanan sudah merupakan suatu manifestasi dari
interaksi, sebagai akibat perpindahan orang dari tempat di mana ia biasanya
tinggal. Transportasilah yang dapat menggerakkan banyak orang, dari suatu
negara ke negara lain, dari suatu daerah ke daerah lain dan dari suatu kota ke
kota lain dan dari kota ke daerah pedalaman dan sebaliknya.
Aktivitas kepariwisataan banyak tergantung pada
transportasi dan komunikasi. Faktor jarak dan waktu sangat mempengaruhi
keinginan orang untuk melakukan perjalanan wisata. Dewasa ini transportasi
menyebabkan pertumbuhan pariwisata yang sangat pesat sekali. Kemajuan fasilitas
transportasi mendorong kemajuan kepariwisataan dan sebaliknya ekspansi yang
terjadi dalam industri pariwisata dapat menciptakan permintaan akan transportasi
yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan. Tidak dapat disangkal lagi bahwa
fungsi utama transportasi sangat erat hubungannya dengan "accessibility".
Maksudnya, frekuensi penggunaannya, kecepatan yang dimilikinya dapat
mengakibatkan jarak yang jauh seolah-olah menjadi lebih dekat. Hal ini berarti
mempersingkat waktu dan tentunya akan lebih meringankan biaya perjalanan.
Dengan demikian transportasi dapat memudahkan orang untuk mengunjungi suatu
daerah tertentu, seperti misalnya daerah tujuan wisata.
Dalam kepariwisataan kita mengenal tiga macam transportasi
yang biasa digunakan oleh
wisatawan, yaitu: 1. Transportasi Udara (International Flight,
Domestic Flight). 2. Transportasi Laut (Regular Lines, Charter Lines
Cruiser). 3) Transportasi Darat ( Sepeda, Dokar atau Delman, Sepeda
Motor, Mobil penumpang, Kereta Api). Pemakaian
transportasi untuk keperluan kepariwisataan jarang yang hanya menggunakan satu
macam angkutan saja, hampir selalu merupakan kombinasi yang banyak tergantung
pada kondisi tempat atau daerah tujuan wisata. Jadi ada macam-macam kombinasi
pengangkutan yang digunakan di daerah tujuan wisata, tergantung bagaimana pengaturan
Tour Operator yang merencanakan sesuai dengan "tour
itinerary" yang mereka susun.
Dewasa ini penggunaan pesawat udara untuk tujuan perjalanan
wisata sangat memegang peranan yang menentukan. Hampir semua perjalanan
wisatawan dari negara-negara asalnya (tourist generating countries)
dilakukan dengan pesawat udara. Hal ini tidak lain disebabkan oleh kemajuan yang
dicapai dalam teknologi penerbangan setelah Perang Dunia II. Perubahan yang nyata
dapat kita lihat dengan adanya penggunaan pesawat Jet yang mempunyai kecepatan
melebihi kecepatan suara, seperti halnya dengan pesawat Super Sonic
Transportation (SST), Concorde, Jumbo Jet Boeing 747, Airbus, sebagai
pengganti pesawat yang dijalankan dengan sistem baling-baling (propeller).
Bila
kita adakan sedikit analisa secara umum, hubungan antara pariwisata dan
transportasi, maka secara kualitatif kita dapat mengasumsikan bahwa pariwisata
tidak dapat berkembang tanpa tersedianya sarana transportasi, khususnya
pengangkutan melalui udara. Dengan perkataan lain dapat dinyatakan bahwa walau
tersedia atraksi wisata yang menarik, fasilitas rekreasi dan olah raga yang lengkap,
hotel yang serba mewah, tanpa tersedianya sarana transportasi yang cukup
memadai, semuanya akan sia-sia dan tidak berarti.
Saling
ketergantungan antara pariwisata dengan sarana pengangkutan udara khususnya,
banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang datang dari luar misalnya situasi
politik, krisis ekonomi, cuaca yang buruk. Di
samping itu peraturan pemerintah sering pula membatasi perjalanan warga
negaranya untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. Sebagai ilustrasi, kita
ambil contoh tindakan yang pernah dilakukan oleh Presiden Amerika Lindon B.
Johnson dalam mengatasi orang-orang Amerika agar tidak melakukan perjalanan ke
luar negeri dan agar berlibur saja di dalam negeri. Hal ini merupakan suatu
periode yang sangat buruk bagi maskapai penerbangan, Tour Operator, Travel
Agent di Amerika Serikat pada waktu itu.
Faktor musim
juga mempengaruhi pengangkutan wisata, seperti misalnya di Indonesia pada waktu
hari raya Idul Fitri. Karena ramainya orang bepergian ke daerah dan sebaliknya,
yang berarti frekuensi penggunaan transportasi sangat tinggi, maka banyak
perjalanan wisatawan yang tertunda, terutama wisatawan yang melakukan
perjalanan yang tidak melalui Travel Agent.
Dari sudut
pandangan kuantitatif dirasakan masih ada kekurangan dalam penelitian tentang
hubungan antara pengeluaran untuk keperluan transportasi (transportation
expenditures) secara keseluruhan pada pelbagai negara. Pengetahuan ini
diperlukan untuk dapat digunakan dalam rangka menetapkan kebijaksanaan
penerbangan udara sipil (civil aviation policy), terutama dalam
pemberian izin bagi maskapai penerbangan asing untuk membawa penumpang dalam
jaringan penerbangan tertentu, peraturan penerbangan borongan (charter
flight) agar tidak merugikan maskapai penerbangan "national flag
carrier". Hasil penelitian di Spanyol menunjukkan bahwa
pengeluaran wisatawan untuk biaya pesawat udara lebih besar dibandingkan dengan
biaya selama tinggal di sana, seperti biaya hotel, makan dan minuman serta
pelayanan lain yang berkaitan. Ratio antara pengeluaran untuk pengangkutan
udara dengan biaya selama tinggal di Spanyol adalah 110,8%. Hal ini disebabkan
karena wisatawan yang datang ke Spanyol adalah wisatawan yang datang dari Eropa
Barat, seperti Norwegia, Swedia, Jerman, Inggeris yang mempunyai jarak relatif
cukup jauh.
Pemakaian
pengangkutan udara untuk keperluan perjalanan wisata semakin mendapat tempat,
terutama setelah berkembangnya penggunaan penerbangan borongan; prospeknya
semakin baik karena biaya perjalanan menjadi lebih murah dibandingkan kalau
menggunakan penerbangan biasa (normal flight).
Ada beberapa
faktor yang dapat menguasai atau mempengaruhi agar orang-orang melakukan
perjalanan wisata dengan pesawat udara, hingga permintaannya dapat berulang
ulang. Faktor-faktor tersebut ialah:
1) Daya tarik suatu
daerah tujuan wisata, apa yang dimilikinya, fasilitas apa yang tersedia di
sana, atraksi apa yang dapat disaksikan, olah raga apa yang dapat dilakukan,
barang-barang apa yang dapat dibeli. Dengan perkataan lain, suatu daerah tujuan
wisata hendaklah memenuhi tiga syarat, yaitu tersedianya: a)Something to
See; b) Something to Do; dan c) Something to Buy.
2)
Keadaan sosio-demografi dihubungkan dengan negara asal wisatawan
(Keadaan sosio-demografi Kuwait jauh lebih baik jika dibandingkan dengan
keadaan sosio-demografi India atau Indonesia).
3) Faktor Keuangan,
sampai di mana kekuatan tenaga beli masyarakatnya, di mana hal ini banyak pula
ditentukan oleh "disposable income" penduduknya.
Di antara ketiga faktor ini yang paling dominan adalah faktor keuangan, karena biaya perjalanan akan banyak mempengaruhi calon wisatawan untuk mengambil keputusan. Dengan kondisi keuangan yang ada, apakah akan menggunakan pesawat udara atau kendaraan lain, atau liburan cukup di daerah sekitar saja dengan menggunakan kendaraan umum. Atas pertimbangan di atas, maka elastisitas permintaan untuk melakukan perjalanan dengan pesawat udara, faktor tarif (fares) akan sangat menentukan dalam membuat suatu perencanaan kepariwisataan pada suatu negara.
Di antara ketiga faktor ini yang paling dominan adalah faktor keuangan, karena biaya perjalanan akan banyak mempengaruhi calon wisatawan untuk mengambil keputusan. Dengan kondisi keuangan yang ada, apakah akan menggunakan pesawat udara atau kendaraan lain, atau liburan cukup di daerah sekitar saja dengan menggunakan kendaraan umum. Atas pertimbangan di atas, maka elastisitas permintaan untuk melakukan perjalanan dengan pesawat udara, faktor tarif (fares) akan sangat menentukan dalam membuat suatu perencanaan kepariwisataan pada suatu negara.
Politik
pengangkutan suatu pemerintah sangat mempengaruhi adanya arus lalu-lintas
pariwisata, sebab politik pengangkutan ini menentukan jarak serta waktu yang
ditempuh oleh wisatawan yang merupakan salah satu unsur pokok daripada
industri pariwisata. Dengan perkataan lain,
politik pengangkutan dalam hubungannya dengan industri pariwisata harus
ditujukan kepada soal-soal, bagaimana caranya agar jarak serta waktu dapat
ditempuh dengan cepat, efisien, murah dan penuh kelegaan (comfort)
sebagai faktor yang merupakan bagian yang integral dalarn keseluruhan gejala
yang menyangkut perjalanan sang wisatawan. Dalam hubungan ini, yang dimaksudkan
dengan politik pengangkutan yang langsung mengenai kehidupan industri pariwisata,
adalah kebijaksanaan pemerintah di dalam mengatur lalu-lintas, kelengkapan
serta perlengkapan jaringan-jaringan dan alat-alat yang dipergunakan dalam
operasi angkutan ini dalam arti kata seluas-luasnya, seperti misalnya
pembangunan pelabuhan laut, pembuatan lapangan udara, pembangunan stasion
kereta api, pembikinan jalan raya, import berbagai alat pengangkutan seperti
lokomotif, gerbong, mobil, bus, pesawat udara dan sebagainya. Itu semua
merupakan kelengkapan fasilitas di dalam bergeraknya wisatawan-wisatawan dari
suatu tempat ke tempat lain selama mereka mengadakan perjalanan.
Dengan
adanya kemajuan peningkatan motorisasi daripada alat-alat pengangkutan di segala
bidang pada dewasa ini, maka politik pengangkutan ini penting sekali artinya
dalam industri pariwisata. Harus diperhitungkan peraturan-peraturan dan
fasilitas seperti pada musim kunjungan yang ramai, langkah-langkah
kebijaksanaan keselamatan lalu-lintas dan tarif angkutan yang dalam keadaan
yang tertentu menghendaki keistimewaan yang khusus. Misalnya, demi untuk
memajukan industri pariwisata, oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan
pengangkutan yang bersangkutan diadakan penurunan harga karcis atau harga
karcis istimewa bagi wisatawan, potongan sewa (ongkos) untuk
keperluan-keperluan berdarmawisata, karcis murah bagi keperluan berlibur (holyday
season tickets) dan sebagainya.
Berkaitan
dengan transportasi wisata, beberapa saran yang perlu dipertimbangkan :
Pertama, hendaknya diciptakan suatu penyelenggaraan yang menyenangkan terutama
bagi wisatawan luar negeri dengan suatu sistem pengurangan ongkos, atas dasar
pemikiran bahwa mereka akan tinggal di negeri yang bersangkutan untuk jangka
waktu tertentu, dengan maksud untuk mengurangi arti daripada jumlah pengeluaran
untuk ongkos-ongkos transpor dalam proporsinya dengan jumlah pengeluaran
seluruhnya, selama mengadakan perjalanan. Kedua, agar keringanan-keringanan
khusus dalam bidang pariwisata harus diadakan dengan jalan menyajikan
konsesi-konsesi biaya (ongkos) bagi wisatawan luar negeri, baik dalam hal
pengangkutan maupun penginapan mereka.
Pemakaian
penerbangan borongan (charter flight) mulai terjadi dalam periode
tahun 1945-1950 di mana untuk pertama kalinya diperkenalkan untuk pengangkutan
wisatawan, yaitu dengan mencarter suatu pesawat dan seluruh awaknya dengan
tujuan suatu daerah wisata tertentu. Dengan adanya sistem borongan ini
penerbangan pesawat dapat disesuaikan dengan rencana perjalanan wisata yang
disusun oleh Tour Operator yang mencarter pesawat tersebut. Kemudian
dalam tahun lima puluhan kepariwisataan di Eropa berkembang dengan pesatnya,
permintaan untuk melakukan perjalanan wisata jarak jauh (long-haul)
menunjukkan kecende- rungan meningkat, mulailah beberapa Travel Agent dan Tour
Operator memikirkan untuk mencarter pesawat untuk membawa wisatawan ke daerah
tujuan wisata tertentu dengan sistem "back to back charter".
Ternyata usaha semacam itu banyak menarik wisatawan dan karenanya beberapa Tour
Operator yang bekerjasama dengan perusahaan angkutan mulai
merencanakan penyelenggaraan tours dengan menggunakan pesawat
carteran. (Rochajat Harun).
DAFTAR PUSTAKA
kereeennnnnnnn
BalasHapusiyalahhh
BalasHapus